Astagaaaa……. Ketua KPK jadi tersangka pembunuhan berencana? “Motifnya dendam pribadi coy..” temen saya nyeletuk. “Ahh.. itu pasti politik jatuhin SBY..” sahut saya spontan. Setelah sedikit mengikuti berita yang di hembuskan dari beberapa media, saya dan teman tadi terlibat adu argumen yang lumayan seru dalam melihat kasus tersebut.
Saya biasanya tidak terlalu tertarik dalam mengikuti kasus pembunuhan, “tapi ketua KPK gitu loh..” yang jadi tersangka gimana gak histeris.
KPK yang selama ini dinilai cukup berhasil dalam menguak geliat korupsi di instansi pemerintahan dan mampu menjadi “senjata” pimpinan pemerintahan dalam kampanye anti korupsi sehingga mampu mendongkrak pamor secara otomatis. Itu dikarenakan masyarakat Indonesia yang sudah begitu jengah dengan perkara korupsi yang menjangkiti elit politik kita, baik itu instansi pemerintah, Legislatif maupun Eksekutif.
Saya biasanya tidak terlalu tertarik dalam mengikuti kasus pembunuhan, “tapi ketua KPK gitu loh..” yang jadi tersangka gimana gak histeris.
KPK yang selama ini dinilai cukup berhasil dalam menguak geliat korupsi di instansi pemerintahan dan mampu menjadi “senjata” pimpinan pemerintahan dalam kampanye anti korupsi sehingga mampu mendongkrak pamor secara otomatis. Itu dikarenakan masyarakat Indonesia yang sudah begitu jengah dengan perkara korupsi yang menjangkiti elit politik kita, baik itu instansi pemerintah, Legislatif maupun Eksekutif.

Lha ketua KPK yang sangat dihormati dan disegani baik oleh individu maupun instansi itu sekarang terjungkal dan dihadiahi status tersangka atas ketelibatannya dalam kasus pembunuhan berencana, lantas bagaimana nasib KPK?
Saya lebih tertarik untuk menelisik bagaimana kasus tersebut pengaruhnya ke SBY terhadap popularitasnya, dengan disandangkannya status tersangka pada “senjata” yang mampu mengharumkan namanya dimasa kemarin tersebut. Karena tidak dipungkiri atas keberhasilan KPK lah popularitas SBY makin meningkat.
Kasus ketua KPK “Antasari Azhar” yang secara mengejutkan diberitakan menjadi otak pembunuhan berencana atas petinggi BUMN itu menimbulkan spekulasi saya bahwa ini merupakan intrik dari lawan SBY untuk menjatuhkan popularitasnya. Bagaimana intrik tersebut dapat dilakukan susah menjawabnya karena saya harus menunjukkan bukti. Mungkin juga karena selama jalan lima tahun ini SBY hampir tidak mempunyai cacat dalam memerintah maupun memberi kebijakan publik dan politik, sehingga lawan politik sukar untuk mencari – cari kesalahan SBY guna menjatuhkannya. Bisa jadi juga ini merupakan konspirasi dari orang – orang yang sudah menikmati jeruji besi atau yang belum, lantaran ulah dari ketua KPK ini.
Satu lagi intrik yang digunakan lawannya adalah menggemborkan issu terhadap kecurangan pemilu Legislatif oleh KPU yang pasti menimbulkan opini publik bahwa pencapaian suara partai Demokrat yang signifikan adalah pesanan dari SBY selaku Pimpinan dari partai penguasa pemerintah sehingga mampu mengintervensi KPU untuk membuat suara Demokrat melambung.
Spekulasi terakhir saya bahwa kasus ini merupakan pengalihan konsentrasi dalam maraknya protes terhadap kecurangan pemilu. Masuk diakal jika melihat kekisruhan pemilu yang terjadi sekarang dapat mengkibatkan dampak yang buruk bagi pemerintah, yaitu gagalnya pilpres 2009. Jangan terlalu heran dengan kemungkinan skenario - skenario yang dirasa tidak mungkin. ini adalah permainan politik level wahid.
Pemilu 2009 ini terasa sangat menegangkan bagi saya, penuh kejutan dan susah untuk dibaca di banding pemilu – pemilu sebelumnya. Bagaimana tidak, ada tiga Jendral disana yang semuanya punya ambisi untuk mendeklarasikan menjadi calon Presiden.
Kabar baiknya dinamika politik menuju pilpres kali ini menjadi lebih seru untuk disimak di media.
Kabar buruknya ada tiga Jendral disitu yang mampu memobilisasi militer maupun kekuatan lainya untuk menjadikan suasana Chaos jika kalah dalam pilpres 2009 ini.
Mudah – mudahan suasana sosialitas Indonesia tetap kondusif dengan siapapun yang akan menjadi Presiden nanti. Amin
Pemilu 2009 ini terasa sangat menegangkan bagi saya, penuh kejutan dan susah untuk dibaca di banding pemilu – pemilu sebelumnya. Bagaimana tidak, ada tiga Jendral disana yang semuanya punya ambisi untuk mendeklarasikan menjadi calon Presiden.
Kabar baiknya dinamika politik menuju pilpres kali ini menjadi lebih seru untuk disimak di media.
Kabar buruknya ada tiga Jendral disitu yang mampu memobilisasi militer maupun kekuatan lainya untuk menjadikan suasana Chaos jika kalah dalam pilpres 2009 ini.
Mudah – mudahan suasana sosialitas Indonesia tetap kondusif dengan siapapun yang akan menjadi Presiden nanti. Amin
Namun begitu... jika ternyata ketua KPK yang tersandung kasus pembunuhan dan rumornya hanya gara - gara masalah asmara tersebut nantinya memang ternyata terbukti bersalah, i just wanna say "capeeeek deeeecchh.."