sebuah media adalah panutan, dan mampu menjadi guru dan rujukan masyarakat dalam memahami suatu hal. karena media apalagi jaman sekarang hampir 90 persen masyarakat indonesia dapat menikmati dengan mudah.
berhubungan dengan apa yang menjadi karakter media sekarang-sekarang ini, khususnya media televisi memang tidak dipungkiri mampu menjadi senjata ampuh untuk mencapai kepentingan tertentu. media bisa menjadi dogma terhebat dari segala metode doktrin manapun. oleh karena itu jika sebuah media tidak menganut asas berimbang dan tidak mengutamakan kepatutan guna menjaga tentramnya sosialitas masyarakat maka media tersebut tidak ubahnya musuh dalam selimut.
pers yang sekarang sangat arogan apalagi jenis pers dari infotaiment. mereka yang merasa mempunyai hak atas kehidupan orang lain. apalagi sekarang mereka mengajukan penolakan tentang undang-undang pers dan mereka meminta agar kaum kaum pers dan media tidak dapat dijerat hukum. astaga.. apa yang menjadi istimewa dari profesi mereka sehingga merasa tidak perlu dibatasi dan dijerat hukum dalam menjalankan profesinya.
mereka sering mengangkat sebuah kejadian hanya berdasarkan hal - hal yang dirasa mampu membuat penikmat berita menjadi heboh dan dibumbui dengan ilustrasi yang dilebih - lebihkan.
sebenarnya ada hal - hal yang tidak perlu diketahui masyarakat lewat media. itu dengan pertimbangan bijak untuk menjaga suasana sosial tetap kondusif karena sdh ada mekanisme yang akan berjalan jika ada sesuatu yang tidak benar. memang peran media sangat diperlukan sebagai fungsi kontrol baik dalam kebijakan pemerintah maupun penyelengaraannya.
sangat ironis ketika cita - cita bangsa ini salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa namun apa yang menjadi kontribusi media dalam hal tersebut sekarang ini. nihil, program - program acara yang disuguhkan tidak jauh dari hal - hal yang bersifat uphoria, gossip, politik yang didramatisir, reality show yang sebenarnya tidak nyata, dan selusin program - program pembodohan.
saya tidak mempunyai sentimen pribadi terhadap media atau pers. bahkan ayah saya dulu merupakan ketua pwi jogja pada masanya. dahulu ketika orde baru pers dibungkam. memang berlebihan membungkam pers walaupun suasana menjadi kondusif. media dan pers harus tetap eksis namun harus menjaga kualitas sesuai dengan kode etik jurnalisme yang tepat. dan parahnya banyak yang tidak menyadari akan kontaminasi yang dibuat media dan pers selama ini.
