24 June 2009

sadpoemagain

i lost direction..

ku mau melesat terbang mengoyak gumpalan awan
dan tenggelamkan ke dinginnya dasar lautan
terus menerus
dalam menjalani semua ini

hingga butakan mata
pekakkan telinga
bekukan hati

since you..

hingga tak sedikitpun ada besitan dalam sanubari
tentang sesuatu yang membuat gairah mati

weakness..

life is not just about thats
but is the reality

i'am so tired

god..

11 June 2009

fuck indonesian media

media yang dulu mempunyai jargon berimbang dan tidak tendensius saya pikir hanya isapan jempol untuk masa sekarang ini. saya sangat terganggu dengan apa yang media ciptakan dalam mengulas berbagai berita. sangat provokatif dan mereka merasa menjadi opinion yang paling benar berdasarkan otak-otak dari para produser mereka. apalagi dengan persaingan antar media yang selalu ingin menjadi yang paling aktual dan tajam sehingga mereka sengaja mengesampingkan kode etik dalam jurnalisme.

sebuah media adalah panutan, dan mampu menjadi guru dan rujukan masyarakat dalam memahami suatu hal. karena media apalagi jaman sekarang hampir 90 persen masyarakat indonesia dapat menikmati dengan mudah.

berhubungan dengan apa yang menjadi karakter media sekarang-sekarang ini, khususnya media televisi memang tidak dipungkiri mampu menjadi senjata ampuh untuk mencapai kepentingan tertentu. media bisa menjadi dogma terhebat dari segala metode doktrin manapun. oleh karena itu jika sebuah media tidak menganut asas berimbang dan tidak mengutamakan kepatutan guna menjaga tentramnya sosialitas masyarakat maka media tersebut tidak ubahnya musuh dalam selimut.

pers yang sekarang sangat arogan apalagi jenis pers dari infotaiment. mereka yang merasa mempunyai hak atas kehidupan orang lain. apalagi sekarang mereka mengajukan penolakan tentang undang-undang pers dan mereka meminta agar kaum kaum pers dan media tidak dapat dijerat hukum. astaga.. apa yang menjadi istimewa dari profesi mereka sehingga merasa tidak perlu dibatasi dan dijerat hukum dalam menjalankan profesinya.

mereka sering mengangkat sebuah kejadian hanya berdasarkan hal - hal yang dirasa mampu membuat penikmat berita menjadi heboh dan dibumbui dengan ilustrasi yang dilebih - lebihkan.

sebenarnya ada hal - hal yang tidak perlu diketahui masyarakat lewat media. itu dengan pertimbangan bijak untuk menjaga suasana sosial tetap kondusif karena sdh ada mekanisme yang akan berjalan jika ada sesuatu yang tidak benar. memang peran media sangat diperlukan sebagai fungsi kontrol baik dalam kebijakan pemerintah maupun penyelengaraannya.

sangat ironis ketika cita - cita bangsa ini salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa namun apa yang menjadi kontribusi media dalam hal tersebut sekarang ini. nihil, program - program acara yang disuguhkan tidak jauh dari hal - hal yang bersifat uphoria, gossip, politik yang didramatisir, reality show yang sebenarnya tidak nyata, dan selusin program - program pembodohan.

saya tidak mempunyai sentimen pribadi terhadap media atau pers. bahkan ayah saya dulu merupakan ketua pwi jogja pada masanya. dahulu ketika orde baru pers dibungkam. memang berlebihan membungkam pers walaupun suasana menjadi kondusif. media dan pers harus tetap eksis namun harus menjaga kualitas sesuai dengan kode etik jurnalisme yang tepat. dan parahnya banyak yang tidak menyadari akan kontaminasi yang dibuat media dan pers selama ini.

29 May 2009

motif

segala yang dilakukan mahluk hidup tidak lepas dari motif. motif yang terbangun atas dasar keinginan, naluri maupun ketidaksengajaan. jika berbicara tentang motif yang ada dalam diri manusia, akan sedikit sulit karena meanusia berbeda dengan mahluk hidup lainnya. mahluk hidup selain manusia bertindak tanduk menurut ritme hidup yang sederhana karena berperilaku hanya berdasarkan insting bertahan hidup serta berkembang biak dan tidak mempunyai motif lain.

setiap individu manusia mempunyai motifasi yang berbeda satu dengan yang lain. itu tidak terlepas dari perkembangan jaman yang mempengaruhi pikiran manusia untuk selalu mencari sesuatu yang belum diketahuinya. dan tidak sedikit dari manusia terjebak dalam motif hidup yang tidak hakiki. tapi itu bisa dipahami mengingat tuhan sengaja membiarkan manusia dalam kecerdasan akalnya dalam membuat dunia yang ditinggalinya menjadi begitu indah dan memabukkan. begitu indah dan memabukkannya sehingga terkadang membuat manusia terlupa akan motif hidup yang utama dan hakiki.

buts its okay, hidup memang harus tetap bisa dinikmati dengan segala keindahannya. hanya saja tidak ada salahnya jika kita terus mampu dengan senantiasa menumbuhkan motifasi religius kita guna mempertahankan kadar yang seimbang. motifasi religius kita artikan saja sebagai tujuan dan perjalanan terakhir kita dalam menutup usia, ya betul motifasi ke alam baka karena itu sesuatu yang pasti dan tidak bisa kita ingkari. lantas motifasi seperti apa dan yang bagaimana?

motifasi duniawi bisa kita tumbuhkan dari mana saja. semisal motifasi yang tumbuh karena terhadap orang-orang yang kita sayangi, bisa juga karena keluarga, obsesi atau bahkan materi. kalau motifasi religius sebenarnya sudah kita pahami secara garis besar dan sesederhana, ya jalankan saja rukun islam dan rukun iman thats all.

dengan itu kita mampu memberi keseimbangan antara motifasi yang kita bangun dengan oreintasi duniawi dan surgawi. meskipun terasa aneh bagi manusia yang yang sengaja diciptakan dengan membawa segala kelemahan dihadapkan dengan suatu ujian yang sudah ditakdirkan. tapi bagaimanapun juga mari perkuat motif kita, baik dalam mengejar duniawi dan surgawi. berlebihan dalam satu hal tidaklah pas, berimbang lebih baik.

"berurusanlah didunia dengan urusan yang seolah tidak akan ada hari akhir, dan bertaubatlah dengan taubat seolah tidak akan ada hari esok karena hari esok merupakan hari akhir"

02 May 2009

Capek Dech..

Astagaaaa……. Ketua KPK jadi tersangka pembunuhan berencana? “Motifnya dendam pribadi coy..” temen saya nyeletuk. “Ahh.. itu pasti politik jatuhin SBY..” sahut saya spontan. Setelah sedikit mengikuti berita yang di hembuskan dari beberapa media, saya dan teman tadi terlibat adu argumen yang lumayan seru dalam melihat kasus tersebut.
Saya biasanya tidak terlalu tertarik dalam mengikuti kasus pembunuhan, “tapi ketua KPK gitu loh..” yang jadi tersangka gimana gak histeris.

KPK yang selama ini dinilai cukup berhasil dalam menguak geliat korupsi di instansi pemerintahan dan mampu menjadi “senjata” pimpinan pemerintahan dalam kampanye anti korupsi sehingga mampu mendongkrak pamor secara otomatis. Itu dikarenakan masyarakat Indonesia yang sudah begitu jengah dengan perkara korupsi yang menjangkiti elit politik kita, baik itu instansi pemerintah, Legislatif maupun Eksekutif.

KPK memang bentukan SBY dan di backingi sekaligus. Lho kenapa bukan Kejaksaan Agung atau lembaga Hukum pemerintah lain yang membackup. KPK sangat independen dan sasaran utamanya memang justru instansi hukum pemerintah itu sendiri. Tengok saja sudah berapa lusin petinggi - petinggi penegak hukum itu dibuat merasakan kekangan penjara. KPK dibentuk atas dasar mosi tidak percaya terhadap Dewan - Dewan Kehormatan yang ada di setiap instansi tersebut. Dan masih banyak dari orang - orang tersebut dibuat harap harap cemas akan terbongkarnya kenakalan mereka.

Lha ketua KPK yang sangat dihormati dan disegani baik oleh individu maupun instansi itu sekarang terjungkal dan dihadiahi status tersangka atas ketelibatannya dalam kasus pembunuhan berencana, lantas bagaimana nasib KPK?

Saya lebih tertarik untuk menelisik bagaimana kasus tersebut pengaruhnya ke SBY terhadap popularitasnya, dengan disandangkannya status tersangka pada “senjata” yang mampu mengharumkan namanya dimasa kemarin tersebut. Karena tidak dipungkiri atas keberhasilan KPK lah popularitas SBY makin meningkat.

Kasus ketua KPK “Antasari Azhar” yang secara mengejutkan diberitakan menjadi otak pembunuhan berencana atas petinggi BUMN itu menimbulkan spekulasi saya bahwa ini merupakan intrik dari lawan SBY untuk menjatuhkan popularitasnya. Bagaimana intrik tersebut dapat dilakukan susah menjawabnya karena saya harus menunjukkan bukti. Mungkin juga karena selama jalan lima tahun ini SBY hampir tidak mempunyai cacat dalam memerintah maupun memberi kebijakan publik dan politik, sehingga lawan politik sukar untuk mencari – cari kesalahan SBY guna menjatuhkannya. Bisa jadi juga ini merupakan konspirasi dari orang – orang yang sudah menikmati jeruji besi atau yang belum, lantaran ulah dari ketua KPK ini.

Satu lagi intrik yang digunakan lawannya adalah menggemborkan issu terhadap kecurangan pemilu Legislatif oleh KPU yang pasti menimbulkan opini publik bahwa pencapaian suara partai Demokrat yang signifikan adalah pesanan dari SBY selaku Pimpinan dari partai penguasa pemerintah sehingga mampu mengintervensi KPU untuk membuat suara Demokrat melambung.


Spekulasi terakhir saya bahwa kasus ini merupakan pengalihan konsentrasi dalam maraknya protes terhadap kecurangan pemilu. Masuk diakal jika melihat kekisruhan pemilu yang terjadi sekarang dapat mengkibatkan dampak yang buruk bagi pemerintah, yaitu gagalnya pilpres 2009. Jangan terlalu heran dengan kemungkinan skenario - skenario yang dirasa tidak mungkin. ini adalah permainan politik level wahid.

Pemilu 2009 ini terasa sangat menegangkan bagi saya, penuh kejutan dan susah untuk dibaca di banding pemilu – pemilu sebelumnya. Bagaimana tidak, ada tiga Jendral disana yang semuanya punya ambisi untuk mendeklarasikan menjadi calon Presiden.

Kabar baiknya dinamika politik menuju pilpres kali ini menjadi lebih seru untuk disimak di media.
Kabar buruknya ada tiga Jendral disitu yang mampu memobilisasi militer maupun kekuatan lainya untuk menjadikan suasana Chaos jika kalah dalam pilpres 2009 ini.
Mudah – mudahan suasana sosialitas Indonesia tetap kondusif dengan siapapun yang akan menjadi Presiden nanti. Amin

Namun begitu... jika ternyata ketua KPK yang tersandung kasus pembunuhan dan rumornya hanya gara - gara masalah asmara tersebut nantinya memang ternyata terbukti bersalah, i just wanna say "capeeeek deeeecchh.."

27 April 2009

r u ready yet

Tidak mudah memutuskan menikah di usia muda. Dari alasan belum cukup menikmati masa muda, merasa belum matang secara mental dan finansial, sampai yang terbentur dengan restu orang tua. Alasan2 tersebut memang masuk akal, namun menurut saya dalam memutuskan untuk menikah baik itu diusia muda atau tua sekalipun adalah masalah keikhlasan karena kesadaran dan dorongan untuk menjadi mahluk yang lebih sempurna. Usia muda yang dimaksudkan disini bukan yang dibawah umur, namun yang sudah dianggap layak oleh agama maupun undang - undang.
Kemunafikan secara sadar maupun tidak yang terkadang tersikap dalam diri orang - orang yang mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam ikatan suami-istri itu harus dipersiapkan secara matang dan bla bla bla.. padahal ukuran kesiapan tersebut menurut saya merupakan alibi semata.

Contoh soal jika orang tersebut sudah mapan secara finansial dia menunda untuk menikah dengan alasan blm mapan secara mental, lha.. ukuran kemapanan mental tidak bisa diukur dengan alat ukur manapun.
Sekarang kita balik orang mengaku sudah mapan secara mental namun dia juga menunda untuk menikah karena merasa blm mapan secara finansial. lha.. apa jaminannya mapan secara finansial akan mampu mengarungi mahligai rumah tangga. Oke sekarang yang paling ideal, sudah mapan secara mental dan finansial.. atau kita buat lebih sempurna lagi, ditambah kedua insan tersebut juga sdh saling cocok, kedua ortu juga sdh ok, namun lagi2....
Secara umum mereka tidak ikhlas menerima kehilangan atas sesuatu. Bisa itu kehilangan atas pergaulan mereka, kebebasan mereka, atas hak gonta-ganti pasangan, kehilangan hak ketergantungan dengan orang tua, atau kehilangan karier biasanya buat wanita, dll.

Mereka yang menikah ketika merasa di posisi sudah sempurnapun tidak sedikit yang bercerai dikemudian waktu dengan alasan yang pada waktu akan menikah dirasa sudah sempurna. ironis...sebagai contoh kecil mungkin ada beberapa orang yang menikah di Tanah Suci pun tidak terlalu lama mereka untuk mengkaramkan biduk pernikahan mereka.
Menikah dini terkadang merupakan suatu pilihan dan terbentuk dari pemikiran yang bukan bersifat duniawi. tentu yang dimaksud bukan menikah dini atas akibat faktor yang negatif.

Saya juga sedikit tidak nyaman mendengar orang yang mengatasnamakan jodoh ditangan Tuhan, dan menggunakan alasan tersebut ketika ditanya tentang blm ditemukannya pasangan mereka. Karena saya tidak sepakat dengan hal tersebut. karena jika jodoh ditangan tuhan tidak akan ada yang namanya perceraian. Atau berarti Tuhan menjodohkan kita dengan banyak orang, karena dalam Islam Tuhan menghalalkan kaum lelaki untuk mempunyai lebih dari seorang istri walaupun dengan syarat. Mereka yang mengatakan jodoh ditangan Tuhan kebanyakan merujuk dari Nash2 AlQuran yang kurang lebih dikatakan disitu " kalian diciptakan berpasang-pasangan....". Menurut saya dalam Nash tersebut yang dimaksudkan "berpasang-pasangan" adalah secara garis besar yaitu laki-laki dan perempuan. bukan merujuk ke setiap individu mempunyai pasangan yang sudah ditentukan oleh Tuhan.

Karena jika kita menikah dan itu dianggap pasangan yang disiapkan Tuhan lantas jika nanti semisal bercerai berarti Tuhan salah dalam menyiapkan pasangan buat kita. Intinya jika anda menganggap jodoh ditangan Tuhan, itu artinya yang anda pahami dikemudian hari jika ada keributan atau perceraian di pernikahan kita, secara tidak langsung kita telah mengingkari apa yang tuhan berikan terhadap anda dan itu berarti suatu perlawanan. Padahal jelas dalam Islam dihalalkan untuk bercerai. itu rancu....

Menikah adalah ibadah, barang siapa menunda ibadah tanpa ada alasan yang mampu melebihi kemaslahatannya itu sendiri maka itu merupakan suatu kerugian bagi diri kita sendiri maupun di mata Tuhan.

Sekali lagi menurut saya dalam memutuskan siapa pasangan kita dan kapan kita harus menikah mutlak ditangan kita sendiri. kita cuma harus meminta kepada Tuhan untuk mendekatkan atau menunjukkan siapa2 saja pasangan yang baik buat kita. karena menurut saya jodoh bukanlah ditangan tuhan. tapi ada dalam kehendak dan pengetahuan kita sendiri.
Keikhlasan dapat berarti banyak hal.........
Tulisan ini untuk istriku yang akan berulang tahun tanggal 29 April 2009 besok.
Dia telah rela dan ikhlas untuk menikah dengan saya diusia mudanya, disaat kehidupannya sedang dalam keadaan sangat berwarna, berkecukupan, penuh uphoria anak muda metropolitan. Dia rela meninggalkan itu semua untuk mencari sesuatu yang lebih absolut. Dan seiring perjalanan biduk rumah tangga kami, saya banyak belajar dalam memahami akan hidup dan tujuan pernikahan itu sendiri dan saya mensyukurinya.

26 April 2009

PRIAMBULE

Ini tulisan pertama saya diblog. Dalam semua hal pasti ada permulaan. Memulai sesuatu bisa jadi bagi beberapa orang merupakan hal yang kurang disukai atau bahkan ditakuti, entah itu memulai hal baik atau buruk. Macam ketakutan maupun keraguan dalam memulai sesuatu tidak perlu dibicarakan karena kita mungkin sepakat untuk menghilangkan segala jenis ketakutan atau keraguan tersebut dari pemikiran kita.

Kita bicara tentang memulai sesuatu hal yang positif. Sesuatu yang jika kita berani dan bisa memulai tentang apa saja, yang mampu memberi kita peluang sedikit atau banyak akan perubahan kearah yang lebih baik dengan ukuran logika, sebaiknya segera kita permulakan.

Mulailah sekarang dari hal yang kecil sampai hal yang ekstrim agar kita dapat melakoni proses, karena dalam proses itulah kita mampu menyerap pembelajaran suatu yang tepat maupun yang tidak tepat. Agar kedepan kita mampu bersikap rasional jika dihadapkan dengan persoalan sejenis.

Mari memulai sesuatu dan sebanyak-banyaknya dalam segala hal. Memulai dengan niat, menjalani dengan ikhtiar dan mengakhiri dengan bersyukur. Hasil akhir dari yang dimulai kadang tidak terlalu penting, yang terpenting adalah proses dari segala sesuatu yang kita mulai. Karena proses tersebut akan membawa sensasi yang membuat kita lebih hidup dan bermakna.

Memang suatu hal yang memuaskan jika apa yang dituju mampu dicapai. Namun terkadang juga akan menjadi anti klimaks.

So..Lets begin now………!!!